jeck83

Suasana hening sejenak.Jeck yang merasa malu dipeluk di depan umum ia pun mencoba melepaskan pelukanya,namun kristin menahanya erat sembari berkata.”Beri aku kesempatan untuk lebih lamg memelukmu.” jeck pun membiarkanya untuk berada dalam pelukanya.Lalu kristin kembali berkata.”kenapa kau selalu menjebakku.Dulu kau memasang perangkap cintamu,dan aku tak berdaya.Kemarin kau memasang perangkap kerinduan,dan aku tak berdaya.Kini kau menjebaku denga pilihan yg kau berikan dan aku tak berdaya.Demi kau aku rela meninggalkan segalanya.Kecuali ayahku.” jeck tersenyum kecil mendengar kata-kata kristin.Ia pun berkata.”mungkin aku tak sengaja telah menjebakmu.Tetapi sadar atau tidak,di manapun,kapanpun,selama kita hidup kita akan selalu terjebak dalam perangkap yg telah disediakan alam.Mencakar udara,menendang cakrawala apapun akan dilakukan agar kita bisa keluar.Lalu berlari sejauh mungkin sembari berharap tak terjebak kembali dalam sebuah perangkap yg menyiksa.Tp akhirnya kita takkan pernah bisa berlari karna alam penuh dengan berjuta-juta perangkap yg memang disediakan untk kita. Katakan padaku apkah aku harus berlari dan berhenti dalam sebuah perangkap berikutny.Atau aku berhenti,menoleh kebelakang dan memasuki perangkap sebelumnya yg di dalamya ada kekuasaan dan harta yg menantiku? Tidak kedua-duanya! Aku akan trus berjalan lurus pelan ke depan tanpa rasa takut akan apapun yg akan menghadangku.” airmata kristin menganak sungai saat mendengarnya dan ia mkin erat memeluknya.Kemudian jeck melanjutkan kata-katanya.”kasih,apa aku pantas mendapatkan airmatamu.Relakan aku bila kau berat meninggalkan ayahmu.Aku mencintaimu”ia pun melepaskan pelukanya,dan membiarkanya pergi.Dalam hatinya ia berkata,”selamat jalan kasih.Selamat tinggal pahlawan hatiku.Semoga kau selalu di berkati. Air matanya masih mengalir,tapi ia msih sempat menghampiri putri sekedar berkata,”jangan membuatnya marah dengan mendorong kepalanya.”